Rabu, 04 November 2009

Dampak Negatif dari Perilaku Guru Ringan Tangan

Wacana

03 Nopember 2009

Surat Pembaca

Dampak Negatif dari Perilaku Guru Ringan Tangan
Guru berasal dari Bahasa Sansekerta, yaitu gu = kegelapan dan ru = menghilangkan, sehingga kata ‘’guru’’ memiliki arti menghilangkan kegelapan.

Arti lain yang sering kita dengar di Jawa adalah digugu lan ditiru. Suatu arti yang sangat membanggakan tentunya, di samping predikat yang sangat mulia, yaitu pahlawan tanpa tanda jasa.

Namun, saya menjadi sedih saat membaca kesan yang disimpulkan dari hasil pemberitaan media massa bahwa guru zaman kini adalah guru ringan tangan dalam pengertian negatif sebagaimana yang dimuat Harian Suara Merdeka edisi Senin 19 Oktober 2009.

Hal ini bisa jadi nyata, karena memang ada guru yang seperti itu. 

Prof. Dr. Said Hamid Hasan, pengamat pendidikan dari UPI Bandung berpendapat, dampak negatif dalam dunia pendidikan seringkali tidak seketika atau langsung bisa dilihat orang lain atau dirasakan yang bersangkutan. Seringkali terasakan pada waktu lama setelah suatu kejadian.

Saya pernah mengalaminya ketika di SMA atas perlakuan negatif  seorang guru melalui perkataan yang bernada merendahkan siswa. Saya merasakan serik setelah selang waktu 20 tahun manakala beliau menjadi teman seprofesi dan masih suka mengucapkan perkataan tersebut.

Menyadari bahwa saya juga telah menjadi guru, maka perasaan serik itu saya kendalikan agar tidak menjadi sakit hati.

Bahkan menjadi suatu perenungan bagi saya bahwa setiap guru berpeluang bersikap yang berdampak negatif pada siswa.

Hal ini perlu disadari oleh setiap guru, sehingga dapat  mengelola hati karena guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga keimanan. 

Mereka mampu mengaplikasikan arti dari kata guru, walau bagai lilin kecil. Tetapi tidak berhenti pada guru, setiap siswa juga harus berusaha mengendalikan diri dan tekun belajar serta memanfaatkan fasilitas yang ada dengan baik.

Saat ini seringkali tercatat siswa dari keluarga kurang mampu tetapi memiliki Hp mahal. Demikian juga orang tua tidak hanya sibuk bekerja tetapi harus memberi kasih sayang dan perhatian pada anak agar terbentuk generasi yang kokoh.

Manogar Rajagukguk
Staf BK SMK 17 Agustus 1945 Semarang

***

Terapi Air Putih

Tulisan saya pada tanggal 7 Oktober 2009 sebenarnya adalah menanggapi dari Surat Pembaca sebelumnya, yakni tentang ‘’terapi air putih’’.

Lebih jelasnya saya kutipkan dari kamus kedokteran tentang pengertian Terapi adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit, perawatan penyakit.

Dalam surat pembaca sebelumnya telah disebutkan, bahwa air putih bisa menyembuhkan segala penyakit. Tentu hal ini tidaklah salah menurut pandangan seseorang, apalagi yang mengatakan tersebut ada embel2nya dokter, pasti laku keras dan laris manis.

Kalau guna menunjang menjaga kesehatan saya kira masih wajar2 saja, karena dengan sering minum air putih awak akan tetap bugar. Karena ginjal tetap sehat dan normal, maka sehatlah awak, tetapi jika ginjal gagal tamatlah riwayat.

Oleh karena kalau dengan pengertian untuk suatu pengobatan, saya rasa masih sangat sulit untuk dibuktikan kebenarannya. Kecuali alternatif (tidak usah dinalar) bahkan segala air asal sudah di-obok2 oleh Ponari bisa menyembuhkan segala penyakit?

Kepada teman2 pembaca yang telah SMS maupun telpon dengan pernyataan setuju maupun menolak, saya mengucapkan terima kasih. Salam sehat!

Miyono/hp 0878 32 656 725
Lemahmendak RT 01/RW 06
Kecamatan Mijen
Semarang 50218

***
Pengalaman di Rumah Sakit Harapan Magelang

Saya ingin menceritakan pengalaman yang kami alami, beberapa waktu yang lalu. Adik saya (laki-laki) mengeluh perut sebelah kanan terasa sakit, kemudian oleh dokter disarankan pemeriksaan USG.

Pemeriksaan USG kami lakukan di RS Harapan Magelang, pada tanggal 24 September 2009, dan hasilnya kami kembalikan ke dokter yang memeriksa semula.

Adik saya dirujuk ke dr spesialis bedah di RS tersebut. Yang membuat kami panik, karena dokter tersebut mengatakan bahwa adik saya menderita usus buntu yang harus segera dioperasi karena sudah mau pecah, bahkan telah terjadi perlengketan.

Dokter tersebut sudah angkat tangan tidak sanggup mengoperasi, karena menurut beliau, risiko terlalu besar. Beliau menyarankan untuk dibawa ke RS Elisabeth atau RS Telogorejo Semarang.

Dengan perasaan shock, ibu saya yang sudah terkena stroke (berjalan pun memakai tongkat) menelepon saya yang ada di Semarang. Maklum, keluarga di Magelang hanya adik dan ibu saya tersebut, jadi waktu itu hanya ibu yang mengantar adik saya USG.

Begitu menerima kabar dari ibu saya, langsung saya mengontak kakak saya yang juga ada di Semarang untuk menjemput adik saya dibawa ke RS Telogorejo.

Sampai di RS Telogorejo Semarang, saya lihat wajah pucat adik saya dan ibu saya. Kami keluarga di Semarang berharap-harap cemas semoga adik saya tertolong.

Singkat kata, setelah ditangani dr Spesialis Bedah Andi Maleakhi, beliau melihat hasil USG dari RS Harapan Magelang dan memeriksanya.
 Menurut beliau, kalau perlengketan usus rasanya tidak, tetapi beliau menyarankan dilakukan colonoscopy.

Keesokan harinya (27 Sept. 2009) colonoscopy ditangani oleh dr. Kunsemedi (spesialis bedah). Hasilnya sangat membuat kami semua lega, karena beliau mengatakan semua usus dalam keadaan baik-baik saja, juga tidak ada usus buntu.

Setelah kami konsultasikan kembali dengan dr. Andi Maleakhi, diagnosis beliau, sakit perut adik saya karena kontraksinya otot-otot dinding perut (kram) dan beliau memperbolehkan adik saya pulang.

Sampai saat ini adik saya dalam keadaan baik-baik saja. Yang saya sesalkan dan menjadi pertanyaan saya, mengapa sampai terjadi hasil USG dari RS Harapan yang keliru.

Dra. Ruth Surjodinoto
Jln. Badak I / 67
Semarang

***
Prediksi BMG Kenapa Terlambat?

Sudah seperti minum obat sehari tiga kali, hanya saja gempa tiga bulan terakhir sudah terjadi minimal di tiga tempat di Indonesia, Yakni 2 September 2009, gernpa 7,3 skala richter yang berpusat di Tasikmalaya, mengakibatkan korban tewas dan luka-luka.

Menurut Kepala Pusat Penanggulangan Krisis, 30 Sep 2009 gempa 7.6 SR yang melanda kawasan Sumatera Barat dengan kota yang paling dekat dengan pusat gempa Pariaman, juga menimbulkan kepanikan. Gempa tektonik berskala 6.4 skala richter mengguncang Ambon dan Pulau Buru, Maluku Selasa (14/03/06) petang.

Indonesia merupakan negara kepulauan dari zaman sebelum merdeka sampai saat ini dan telah memiliki Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) yaitu Lembaga Pemerintahan Non Departemen yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika.

Adapun sejarah berdirinya BMG di Jakarta dibentuk Jawatan Meteorologi dan Geofisika, di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga.

Pada tanggal 21 Juli 1947 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh Pemerintah Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst.

Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika, yang dipertahankan oleh Pemerintah Republik Indonesia, kedudukan instansi tersebut di Jl. Gondangdia, Jakarta, pada tahun 1949.

Dalam sejarah perkembangan BMG tersebut telah mengalami berbagai peramalan dan penanggulangan bencana alam termasuk gempa yang sering terjadi di Indonesia, berdasarkan pengalaman yang sangat banyak seharusnya BMG mampu untuk meminimalisir korban yang berjatuhan karena bencana gempa.

Di antaranya dengan memprediksi lebih akurat dari gejala alam yang terjadi, bagaimana kemampuan para pekerja BMG harus dipertanyakan.

Apakah setiap terjadi musibah gempa bumi harus ada korban-korban yang berjatuhan?

Sebagai jawatan yang dikelola oleh pemerintah, BMG seharusnya lebih profesional dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Di antaranya dengan lebih dini dalam memperkirakan suatu bencana alam, memberikan peringatan kepada masyarakat untuk mencegah terjadinya bencana alam yang disebabkan oleh pengrusakan manusia dan upaya tindakan penyelamatan yang tepat dari bencana alam tersebut.
Demikian imbauan saya kepada BMG.

Sebagai masyarakat yang tinggal di Indonesia yang sering mengalami bencana alam baik gempa bumi ataupun yang lainnya saya sangat berharap BMG bisa lebih meningkatkan kemampuannya dalam bidangnya khususnya tentang bencana alam.

Karena saya merasa sangat sedih melihat saudara-saudara kita di tempat-tempat yang menjadi korban meninggal ataupun korban terluka karena bencana alam.

Yulie Setyobudiaty
Mahasiswi Fakultas Komunikasi dan Sosial Politik
Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ)
Wonosobo — Jawa Tengah.

***
Lowongan CPNS di DIY bagi Sarjana Ilmu Pemerintahan

Bagi rekan-rekan sarjana Ilmu Pemerintahan tidak usah berkecil hati. Dalam penerimaan CPNSD di berbagai kabupaten di Provinsi Yogyakarta, puluhan formasi untuk sarjana Ilmu Pemerintahan teralokasi.

Di Kabupaten Sleman ada 7 kursi. Demikian pula di Kabupaten Kulonprogo, Gunungkidul, Bantul, ada beberapa formasi untuk sarjana Ilmu Pemerintahan.

Lebih jelasnya bisa ditengok informasi di hhtp//: slemankab.go.id atau sleman.go.id,

kulonprogokab.go.id,jogjakota.go.id,bantulkab.go.id,gunungkidulkab.go.id.
Jadwal tes CPNSD di Yogyakarta berbeda dengan jadwal seleksi CPNSD di Jawa Tengah. Jadi, bagi sarjana Ilmu Pemerintahan di Jateng bisa mendaftar di DIY.

Zaenal Muttaqien
Desa Kauman RW 02/Rt 06, Berbah, Sleman

***
Remaja Perlu Memahami Aktivitas Politik

Fenomena remaja justru lebih banyak yang berbondong-bondong ikut audisi kontes ketenaran dan kecantikan semacam KDI, Putri Indonesia, audisi band, dan kontes lain sejenis daripada mengikuti kegiatan ilmiah semisal lomba penelitian, debat bahasa Inggris hingga Olimpiade Sains.

Ini sungguh menunjukkan potret remaja Indonesia yang memprihatinkan. Mereka justru terlena oleh hura-hura dengan penampilan bak artis, namun tidak peduli kondisi bangsa yang tertimpa banyak musibah, masyarakat Indonesia sebagian besar kesulitan memenuhi kebutuhan pokok yang harganya makin tak terjangkau kantong.  Bisa diistilahkan bahwa remaja saat ini tidak peka politik.

Banyak hal yang menyebabkan remaja jadi tidak peka politik. Salah satunya adalah karena tidak memahami makna politik itu sendiri.

Jika politik hanya dimaknai sebagai perebutan kekuasaan, aktivitas saling jegal untuk mendapat posisi terempuk, wajarlah jika remaja jadi enggan mendekat.

Berbeda jika dengan pemahaman politik menurut Islam, yaitu ”ri’ayah su’unil ummah”, mengurus kepentingan umat.

Maka politik tidak hanya berkutat pada kekuasaan saja, tetapi semua kebutuhan umat harus diurus dan dipenuhi, termasuk kebutuhan remaja.

Berbagai permasalahan  remaja yang ada semisal narkoba, seks bebas, putus sekolah, tawuran dan sebagainya, wajib dicarikan solusi tuntasnya oleh pemerintah.

Remaja yang paham politik juga memahami bahwa melakukan aktivitas politik ternyata tidak harus dengan menduduki jabatan tertentu di pemerintahan.

Setiap aktivitas yang ditujukan untuk kepentingan umat sejatinya sudah merupakan aktivitas politik. Kegiatan remaja untuk memahamkan sebayanya agar menjauhi narkoba dan seks bebas pun sudah termasuk aktivitas politik.

Terpenting lagi, remaja yang memahami potensi besar dalam dirinya jangan dimanfaatkan untuk aktivitas hura-hura. Namun, untuk melakukan perubahan dan perbaikan masyarakat.

Sekaranglah saatnya remaja sebagai individu dinamis, turut berperan serta mengubah kondisi bangsa yang terpuruk dengan aktivitas politik.

dr. Fitri Purwitasari
Perum Klipang U2 no. 12 , Sendangmulyo , Semarang

Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat http://m.suaramerdeka.com
Dapatkan SM launcher untuk BlackBerry http://m.suaramerdeka.com/bb/bblauncher/SMLauncher.jad

0 komentar:

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar

Foto saya
Purworejo, jawa tengah, Indonesia
Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
"Blink 182"