Rabu, 04 November 2009

NASIKH dan MANSUKH

N A S I K H D A N M A N S U K H
Diajukan sebagai syarat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
”Ulumul Qur’an”
Dosen Pembimbing : Umar Bukhory, M. Ag.
P E M B A H A S A N
N A S I K H D A N M A N S U K H
DEFINISI
Nasakh menurut bahasa adalah menghapus atau mengangkat.
Nasakh menurut istilah adalah mengankatkan hukum syara’ dengan perintah atau khithob Allah yang datang kemudian dari padanya.
SYARAT-SYARAT NASAKH
Ÿ Yang dimasukkan hendaknya hukum syara’.
Ÿ Dalil yang digunakan untuk mengangkat hukum ialah dalil syara’ yang datanya kemudian dari teks hukum yang dimansukhkan hukumnya.
Ÿ Janganlah hukum yang diangkatkan itu berkaitan dengan suatu waktu tertentu.
PEMBAGIAN NASIKH
a. Al-Qur’an dinasikhkan dengan Al-Qur’an pula.
b. Al-Qur’an dinasikhkan dengan sunnah (hadits).
c. Sunnah dinasikhkan dengan Al-Qur’an.
d. Sunnah dinasikhkan dengan sunnah pula.
CONTOH-CONTOH NASIKH
Firman Tuhan yang berbunyi
ولله المشرق والمغرب فاينماتولوافتم وجه الله (البقرة : 115)
Dan kepunyaan Allahlah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap, disitulah wajah Allah (QS. 2 : 115).
Dinasikhkan oleh ayat yang berbunyi.
فول وجهك شطرالمسجد الحرام (البقرة : 144)
Maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram (QS 2 : 144).
ان يكن منكم عشرون صابرون يغلبوامائتين (الانفال: 65)
Jika ada dua puluh orang yang sabar dapat mengalahkan dua ratus orang musuh (QS 8 : 65).
Ayat ini menasikhkan ayat yang berbunyi.
ألئن خفف الله عنكم وعلم ان فيكم ضعفا ان فيكم ضعفا فان يكن منكم مائة صابرة يغلبوامائتين (الانفال : 66)
Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang (QS 8 : 66).
Firman Tuhan berbunyi.
انفرواخفافا وثقالا (التوبة: 41)
Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun merasa berat (QS 9 : 41).
Ayat ini menasikhkan ayat yang berbunyi.
ليس على الضعفاء وعلى المرضى (التوبة :91)
Tidak ada dosa (lantaran tidak pergi berjihad) atas orang-orang yang lemah, dan atas orang-orang yang sakit (QS 9 : 91).
HIKMAH NASIKH
a. Memelihara kemaslahatan hukum.
b. Mengembangkan tasyri’ itu kepada tingkat yang sempurna dengan menunjang perkembangan dakwah dan maelihat pengembangan keadaan orang banyak.
c. Mencoba mukallaf, dan melakukan percobaaon-percobaan dengan mengikut perintah dan meniadakannya.
d. Menanamkan kemauan yang lebih baik kepada umat dan memudahkannya.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Bakar Ismail, at-dirosat fi ulumil Qur’an.
Drs. H. Ahmad Syadali M.A, Drs. H. Ahmad Rofi’i, Ulumul Qur’an.
Mana’ul Quthan, Pembahasan Ilmu Al-Qur’an 2, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta 1995.
Doktor Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Qurni, Kitab Zubdatul Itqon fi ulumil Qur’an.
Read More..

TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI BIO-ETHANOL

Prospek Pengembangan Bio-fuel sebagai Substitusi Bahan Bakar Minyak
75
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI BIO-ETHANOL
Indyah Nurdyastuti
ABSTRACT
Gasoline is n iportant liquid fuels for transportation. Due high domestic demand of
gasoline, Government of Indonesia plans to reduce the utilization of gasoline trough
energy diversification. For substitution of gasoline, there are several kind of energy
alternatives such as Compressed Natural Gas (CNG), gasoline derived from Coal
liquefaction, and alcohol.
Alcohol is a material produced from starches plant such as casava, sweet potato,
corn, and sago, called by bio-ethanol. These plants commonly plant by people in all
areas of Indonesia. Bio-ethanol development for vehicle fuel will reduce dependenly
on refined product that its price is currently increasing, and will support economic of
people in ruralarea.
This paper will present production process of bio-ethanol from starch or molasses.
1. PENDAHULUAN
Alkohol merupakan bahan kimia yang diproduksi dari bahan baku tanaman yang
mengandung pati seperti ubi kayu, ubi jalar, jagung, dan sagu biasanya disebut dengan bioethanol.
Ubi kayu, ubi jalar, dan jagung merupakan tanaman pangan yang biasa ditanam
rakyat hampir di seluruh wilayah Indonesia, sehingga jenis tanaman tersebut merupakan
tanaman yang potensial untuk dipertimbangkan sebagai sumber bahan baku pembuatan bioethanol
atau gasohol. Namun dari semua jenis tanaman tersebut, ubi kayu merupakan
tanaman yang setiap hektarnya paling tinggi dapat memproduksi ethanol. Selain itu
pertimbangan pemakaian ubi kayu sebagai bahan baku proses produksi bio-ethanol juga
didasarkan pada pertimbangan ekonomi. Pertimbangan keekonomian pengadaan bahan
baku tersebut bukan saja meliputi harga produksi tanaman sebagai bahan baku, tetapi juga
meliputi biaya pengelolaan tanaman, biaya produksi pengadaan bahan baku, dan biaya
bahan baku untuk memproduksi setiap liter ethanol/bio-ethanol.
Secara umum ethanol/bio-ethanol dapat digunakan sebagai bahan baku industri
turunan alkohol, campuran untuk miras, bahan dasar industri farmasi, campuran bahan bakar
untuk kendaraan.
Mengingat pemanfaatan ethanol/bio-ethanol beraneka ragam, sehingga grade ethanol yang
dimanfaatkan harus berbeda sesuai dengan penggunaannya. Untuk ethanol/bio-ethanol yang
mempunyai grade 90-96,5% vol dapat digunakan pada industri, sedangkan ethanol/bioethanol
yang mempunyai grade 96-99,5% vol dapat digunakan sebagai campuran untuk
miras dan bahan dasar industri farmasi. Berlainan dengan besarnya grade ethanol/bioethanol
yang dimanfaatkan sebagai campuran bahan bakar untuk kendaraan yang harus
betul-betul kering dan anhydrous supaya tidak korosif, sehingga ethanol/bio-ethanol harus
mempunyai grade sebesar 99,5-100% vol. Perbedaan besarnya grade akan berpengaruh
terhadap proses konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa) larut air.
Mengacu dari penjelasan tersebut, disusunlah makalah yang berjudul “Teknologi Proses
Produksi Bio-Ethanol”
2. PROSES PRODUKSI BIO-ETHANOL
Produksi ethanol/bio-ethanol (alkohol) dengan bahan baku tanaman yang mengandung pati
atau karbohydrat, dilakukan melalui proses konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa) larut
Prospek Pengembangan Bio-fuel sebagai Substitusi Bahan Bakar Minyak
76
air. Konversi bahan baku tanaman yang mengandung pati atau karbohydrat dan tetes
menjadi bio-ethanol ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Konversi Bahan Baku Tanaman Yang Mengandung Pati Atau Karbohidrat Dan Tetes
Menjadi Bio-Ethanol
Bahan Baku Kandungan Gula
Dalam Bahan
Baku
Jumlah Hasil
Konversi
Jenis Konsumsi
(Kg)
(Kg) Bio-etanol
(Liter)
Perbandingan
Bahan Baku
dan
Bioetanol
Ubi Kayu 1000 250-300 166.6 6,5:1
Ubi Jalar 1000 150-200 125 8:1
Jagung 1000 600-700 200 5:1
Sagu 1000 120-160 90 12:1
Tetes 1000 500 250 4:1
Glukosa dapat dibuat dari pati-patian, proses pembuatannya dapat
dibedakan berdasarkan zat pembantu yang dipergunakan, yaitu Hydrolisa asam
dan Hydrolisa enzyme. Berdasarkan kedua jenis hydrolisa tersebut, saat ini
hydrolisa enzyme lebih banyak dikembangkan, sedangkan hydrolisa asam
(misalnya dengan asam sulfat) kurang dapat berkembang, sehingga proses
pembuatan glukosa dari pati-patian sekarang ini dipergunakan dengan hydrolisa
enzyme. Dalam proses konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa) larut air
dilakukan dengan penambahan air dan enzyme; kemudian dilakukan proses
peragian atau fermentasi gula menjadi ethanol dengan menambahkan yeast atau
ragi. Reaksi yang terjadi pada proses produksi ethanol/bio-ethanol secara
sederhana ditujukkan pada reaksi 1 dan 2.
H2O
(C6H10O5)n -------------------------! N C6H12O6 (2)
enzyme
(pati) (glukosa)
(C6H12O6)n ------------------------ ! 2 C2H5OH + 2 CO2. (3)
yeast (ragi)
(glukosa) (ethanol)
Selain ethanol/bio-ethanol dapat diproduksi dari bahan baku tanaman yang
mengandung pati atau karbohydrat, juga dapat diproduksi dari bahan tanaman
yang mengandung selulosa, namun dengan adanya lignin mengakibatkan proses
penggulaannya menjadi lebih sulit, sehingga pembuatan ethanol/bio-ethanol dari
selulosa tidak perlu direkomendasikan. Meskipun teknik produksi ethanol/bioethanol
merupakan teknik yang sudah lama diketahui, namun ethanol/bio-ethanol
untuk bahan bakar kendaraan memerlukan ethanol dengan karakteristik tertentu
yang memerlukan teknologi yang relatif baru di Indonesia antara lain mengenai
neraca energi (energy balance) dan efisiensi produksi, sehingga penelitian lebih
lanjut mengenai teknologi proses produksi ethanol masih perlu dilakukan.
Secara singkat teknologi proses produksi ethanol/bio-ethanol tersebut dapat
dibagi dalam tiga tahap, yaitu gelatinasi, sakharifikasi, dan fermentasi.
Prospek Pengembangan Bio-fuel sebagai Substitusi Bahan Bakar Minyak
77
2.1 Proses Gelatinasi
Dalam proses gelatinasi, bahan baku ubi kayu, ubi jalar, atau jagung
dihancurkan dan dicampur air sehingga menjadi bubur, yang diperkirakan
mengandung pati 27-30 persen. Kemudian bubur pati tersebut dimasak atau
dipanaskan selama 2 jam sehingga berbentuk gel. Proses gelatinasi tersebut
dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
• Bubur pati dipanaskan sampai 130oC selama 30 menit, kemudian
didinginkan sampai mencapai temperature 95oC yang diperkirakan
memerlukan waktu sekitar ¼ jam. Temperatur 95oC tersebut
dipertahankan selama sekitar 1 ¼ jam, sehingga total waktu yang
dibutuhkan mencapai 2 jam.
• Bubur pati ditambah enzyme termamyl dipanaskan langsung sampai
mencapai temperatur 130oC selama 2 jam.
Gelatinasi cara pertama, yaitu cara pemanasan bertahap mempunyai keuntungan,
yaitu pada suhu 95oC aktifitas termamyl merupakan yang paling tinggi, sehingga
mengakibatkan yeast atau ragi cepat aktif. Pemanasan dengan suhu tinggi
(130oC) pada cara pertama ini dimaksudkan untuk memecah granula pati,
sehingga lebih mudah terjadi kontak dengan air enzyme. Perlakuan pada suhu
tinggi tersebut juga dapat berfungsi untuk sterilisasi bahan, sehingga bahan
tersebut tidak mudah terkontaminasi.
Gelatinasi cara kedua, yaitu cara pemanasan langsung (gelatinasi dengan
enzyme termamyl) pada temperature 130oC menghasilkan hasil yang kurang baik,
karena mengurangi aktifitas yeast. Hal tersebut disebabkan gelatinasi dengan
enzyme pada suhu 130oC akan terbentuk tri-phenyl-furane yang mempunyai sifat
racun terhadap yeast. Gelatinasi pada suhu tinggi tersebut juga akan
berpengaruh terhadap penurunan aktifitas termamyl, karena aktifitas termamyl
akan semakin menurun setelah melewati suhu 95oC. Selain itu, tingginya
temperature tersebut juga akan mengakibatkan half life dari termamyl semakin
pendek, sebagai contoh pada temperature 93oC, half life dari termamyl adalah
1500 menit, sedangkan pada temperature 107oC, half life termamyl tersebut
adalah 40 menit (Wasito, 1981).
Hasil gelatinasi dari ke dua cara tersebut didinginkan sampai mencapai 55o C,
kemudian ditambah SAN untuk proses sakharifikasi dan selanjutnya
difermentasikan dengan menggunakan yeast (ragi) Saccharomyzes ceraviseze.
2.2 Fermentasi
Proses fermentasi dimaksudkan untuk mengubah glukosa menjadi
ethanol/bio-ethanol (alkohol) dengan menggunakan yeast. Alkohol yang
diperoleh dari proses fermentasi ini, biasanya alkohol dengan kadar 8 sampai 10
persen volume. Sementara itu, bila fermentasi tersebut digunakan bahan baku
gula (molases), proses pembuatan ethanol dapat lebih cepat. Pembuatan ethanol
dari molases tersebut juga mempunyai keuntungan lain, yaitu memerlukan bak
fermentasi yang lebih kecil. Ethanol yang dihasilkan proses fermentasi tersebut
perlu ditingkatkan kualitasnya dengan membersihkannya dari zat-zat yang tidak
diperlukan.
Prospek Pengembangan Bio-fuel sebagai Substitusi Bahan Bakar Minyak
78
Alkohol yang dihasilkan dari proses fermentasi biasanya masih mengandung gasgas
antara lain CO2 (yang ditimbulkan dari pengubahan glucose menjadi
ethanol/bio-ethanol) dan aldehyde yang perlu dibersihkan. Gas CO2 pada hasil
fermentasi tersebut biasanya mencapai 35 persen volume, sehingga untuk
memperoleh ethanol/bio-ethanol yang berkualitas baik, ethanol/bio-ethanol
tersebut harus dibersihkan dari gas tersebut. Proses pembersihan (washing) CO2
dilakukan dengan menyaring ethanol/bio-ethanol yang terikat oleh CO2, sehingga
dapat diperoleh ethanol/bio-ethanol yang bersih dari gas CO2). Kadar
ethanol/bio-ethanol yang dihasilkan dari proses fermentasi, biasanya hanya
mencapai 8 sampai 10 persen saja, sehingga untuk memperoleh ethanol yang
berkadar alkohol 95 persen diperlukan proses lainnya, yaitu proses distilasi.
Proses distilasi dilaksanakan melalui dua tingkat, yaitu tingkat pertama dengan
beer column dan tingkat kedua dengan rectifying column.
Definisi kadar alkohol atau ethanol/bio-ethanol dalam % (persen) volume adalah
“volume ethanol pada temperatur 15oC yang terkandung dalam 100 satuan
volume larutan ethanol pada temperatur tertentu (pengukuran).“ Berdasarkan
BKS Alkohol Spiritus, standar temperatur pengukuran adalah 27,5o C dan
kadarnya 95,5% pada temperatur 27,5 o C atau 96,2% pada temperatur 15o C
(Wasito, 1981).
Pada umumnya hasil fermentasi adalah bio-ethanol atau alkohol yang mempunyai
kemurnian sekitar 30 – 40% dan belum dpat dikategorikan sebagai fuel based
ethanol. Agar dapat mencapai kemurnian diatas 95% , maka lakohol hasil
fermentasi harus melalui proses destilasi.
2.3. Distilasi :
Sebagaimana disebutkan diatas, untuk memurnikan bioetanol menjadi
berkadar lebih dari 95% agar dapat dipergunakan sebagai bahan bakar, alkohol
hasil fermentasi yang mempunyai kemurnian sekitar 40% tadi harus melewati
proses destilasi untuk memisahkan alkohol dengan air dengan memperhitungkan
perbedaan titik didih kedua bahan tersebut yang kemudian diembunkan kembali.
Gambar 1. Skema Proses Pilot Plant Ethanol
Prospek Pengembangan Bio-fuel sebagai Substitusi Bahan Bakar Minyak
79
Gambar diatas menunjukkan suatu proses lengkap dari pembuatan etanol
yang dari bahan pati-patian dimulai dari konveyor, gelatinisasi, fermentasi,
destilasi sampai ke penyimpanan.
Untuk memperoleh bio-ethanol dengan kemurnian lebih tinggi dari 99,5%
atau yang umum disebut fuel based ethanol, masalah yang timbul adalah sulitnya
memisahkan hidrogen yang terikat dalam struktur kimia alkohol dengan cara
destilasi biasa, oleh karena itu untuk mendapatkan fuel grade ethanol
dilaksanakan pemurnian lebih lanjut dengan cara Azeotropic destilasi.
2.3 Biaya Produksi per Liter Bioetanol Berbahan Baku Ubi Kayu
Biaya produksi meliputi biaya investasi yang dihitung biaya bunga dan
pengembalian investasi, biaya operasi dan perawatan serta biaya bahan.
Biaya investasi fasilitas produksi bio-ethanol ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Biaya Investasi Fasilitas Produksi Bio-Ethanol
No Jenis Peralatan Harga (US$)
1 Peralatan Utama 5.580.000
2 Peralatan Pengumpanan 400.000
3 Unit Pengolah Limbah 690.000
4 Tanah (min 30 Ha) 60.000
5 Power Plant 450.000
6 Bangunan Pabrik dan Kantor 200.000
T o t a l 7.380.000
1$ = Rp. 9000 Rp.
66.420.000.000
Sumber: B2TP, BPPT
Dengan kapasitas produksi yang sebesar 8000 lityer per hari, dan pabrik bekerja
selama 320 hari dalam 1 tahun, umur hidup alat 15 tahun, biaya operasi –
perawatan sebesar 1.5% (tidak termasuk bahan baku dan utilitas) dan bunga
bank 10 %, maka metoda perhitungan double decline diperoleh biaya investasi
dan pengembalian sebesar Rp. 972 per liter bio-ethanol.
Tabel 1 menunjukkan bahwa untuk mengkonversi ubi kayu menjadi 1 liter bioethanol
dibutuhkan sekitar 6,5 kg ubi kayu, sehingga apabila harga ubi kayu
sebesar Rp 180 per kg (B2TP, 2005) akan dibutuhkan biaya ubi kayu sebesar Rp
1.384,5. Selain ubi kayu, pada konversi bahan baku tanaman yang mengandung
pati atau karbohydrat menjadi bio-ethonal dibutuhkan bahan pembantu proses
pembuatan glukosa dan bahan pembantu proses peragian atau fermentasi gula
menjadi ethanol yang jenis, konsumsi, dan biayanya ditunjukkan pada Tabel 3.
Total biaya pemakaian bahan baku, bahan pembantu dan utilitas yang
ditunjukkan pada Tabel 3, ditambah dengan biaya investasi serta operasiperawatan
adalah merupakan merupakan biaya produksi per liter bio-ethanol.
Prospek Pengembangan Bio-fuel sebagai Substitusi Bahan Bakar Minyak
80
Tabel 3. Biaya Bahan Per Liter Bio-Ethanol
Jenis Bahan/Utilitas Konsumsi
Bahan/Utilitas
per liter
Bioetanol
Harga
Satuan
(Rp/unit)
Biaya
Pemakaian
Bahan/Utilitas
(Rp)
Bahan Baku: Ubi Kayu,
Kg
6,5 180 1.170
Bahan Pembantu
- Alpha Amylase, Kg
- Gluko Amylase,Kg
- Asam Sulfat, L
- Na OH, L
- Urea, Kg
- NPK, Kg
- Antifoam, ml
(x10-3 )
0,8
1,3
0,2
1,25
4,0
1,5
0,25
x103 )
45
60
0,65
10
1,20
3
35
36
78
0,13
12,50
4,80
4,50
8,75
Utilitas
- Air, L
- Uap Air, Kg
- Listrik, kwh
20,5
5,1
1,3
0,75
170
150
15,4
867
195
Biaya Total 2.400
Sumber: Balai Besar Teknologi Pati-BPPT
Biaya produksi tidak termasuk pajak dan keuntungan adalah Rp. 2400 + Rp. 976
= Rp. 3376 per liter.
Harga bio-ethanol sangat tergatung dari biaya bahan baku, karena sensitif
terhadap iklim, perdagangan sebagai bahan baku tepung tapioka dan lain-lain.
3. KENDALA DAN UPAYA PENGEMBANGAN PRODUKSI BIO-ETHANOL
Produksi ethanol/bio-ethanol harus mempertimbangkan keekonomiannya dari dua
sisi kepentingan, yaitu sisi produsen ethanol/bio-ethanol yang memerlukan bahan
baku produksi tanaman dengan harga rendah, dan dari segi petani penghasil
bahan baku yang menginginkan produksi tanamannya dibeli dengan harga tinggi
dan biaya produksi paling rendah. Hal tersebut disebabkan nilai produksi tanaman
adalah sebagai biaya pengeluaran untuk pembelian bahan baku bagi produsen
ethanol/bio-ethanol. Oleh karena itu, keekonomian program pemanfaatan
ethanol/bio-ethanol untuk bahan bakar kendaraan bukan saja ditentukan oleh
harga bahan bakar premium saja, tetapi ditentukan pula oleh harga bahan baku
pembuatan ethanol/bio-ethanol dalam hal ini produksi tanaman.
3.1 Kendala Pengembangan Produksi Bio-Ethanol
Dalam memenuhi program pemanfaatan ethanol/bio-ethanol untuk bahan bakar
kendaraan, pemerintah telah membuat road map teknologi bio-ethanol, yaitu
pada periode tahun 2005-2010 dapat memanfaatkan bio-ethanol sebesar 2% dari
konsumsi premium (0.43 juta kL), kemudian pada periode tahun 2011-2015,
persentase pemanfaatan bio-ethanol ditingkatkan menjadi 3% dari konsumsi
premium (1.0 juta kL), dan selanjutnya pada periode tahun 2016-2025,
persentase pemanfaatan bio-ethanol ditingkatkan menjadi 5% dari konsumsi
premium (2.8 juta kL). Namun untuk merealisasikan road map teknologi bioProspek
Pengembangan Bio-fuel sebagai Substitusi Bahan Bakar Minyak
81
ethanol harus melibatkan banyak pihak baik dari sisi Pemerintah maupun Swasta.
Mengingat sampai saat ini belum ada sinergi yang diwujudkan dalam satu
dokumen rencana strategis yang komprehensif dan terpadu, sehingga akan timbul
beberapa kendala yang harus diatasi. Beberapa kendala tersebut, meliputi:
• Rencana pengembangan lahan untuk tanaman penghasil bahan baku bioethanol
yang dibuat oleh Departemen Pertanian dan Departemen
Kehutanan belum terkait langsung dengan rencana pengembangan bioethanol
di sektor energi;
• Rencana Pemerintah dalam pengembangan energi dan instrumen
kebijakan yang diperlukan dalam pengembangan bio-ethanol belum terkait
langsung dengan rencana dari para pihak pelaku bisnis bio-ethanol dan
pengelola lahan pertanian yang sangat luas untuk menghasilkan bahan
baku; dan
• Ketidakpastian resiko investasi dalam komersialisasi pengembangan bioethanol
dan belum terbentuknya rantai tata niaga bio-ethanol.
Agar kendala tersebut dapat diatasi harus didukung adanya kebijakan Pemerintah
mengenai pertanian dan kehutanan yang terkait dengan peruntukan lahan,
kebijakan insentif bagi pengembangan bio-ethanol, tekno-ekonomi produksi dan
pemanfaatan bio-ethanol, sehingga ada kejelasan informasi bagi pengusaha yang
tertarik dalam bisnis bio-ethanol.
3.2 Upaya Pengembangan Bio-Ethanol
Dalam upaya pengembangan bio-ethanol diperlukan adanya beberapa langka
yang harus dilakukan, yaitu:
• Menyusun agenda bersama untuk mendapatkan konsensus terhadap
program yang komprehensif dan terpadu agar supaya memberikan hasil
yang konkret dan maksimal, antara lain melalui penetapan sasaran dan
upaya pencapaiannya untuk produksi, distribusi dan pemakaian bio-ethanol
serta penjabaran agenda dan program implementasi yang konkret.
• Melakukan inventarisasi dan evaluasi secara rinci berbagai peluang dan
tantangan untuk investasi bio-ethanol, khususnya berbagai insentif yang
diperlukan
• Membangun rantai tata niaga bio-ethanol secara bertahap yang difasilitasi
oleh Pemerintah
• Menyatukan semua rencana pengembangan bio-ethanol dari berbagai pihak
terkait dalam suatu ”Blueprint Pengembangan Bio-fuel” yang dapat
dijadikan pegangan bagi para stakeholder.
3.3 Komponen Rantai Tata Niaga Bio-Ethanol
Komponen rantai tata niaga bio-ethanol dimulai dari pengadaan bahan baku,
proses produksi bio-ethanol anhydrous, pencampuran bio-ethanol dengan
premium hingga ke pemasaran.
Dengan adanya peraturan yang baik, konsisten, dan mendukung yang dapat
dijadikan pegangan bagi para stakeholder akan dapat mendorong berjalannya
tata niaga bio-ethanol. Tata niaga bio-ethanol dapat berjalan sesuai yang
diharapkan apabila ada kejelasan potensi pasar bio-ethanol. Potensi pasar bioethanol
dapat diperkirakan berdasarkan perkiraan kebutuhan bio-ethanol yang
disepakati oleh semua pihak yang terkait dan dituangkan dalam road map
teknologi bio-ethanol, sehingga mendorong minat pengusaha dalam
Prospek Pengembangan Bio-fuel sebagai Substitusi Bahan Bakar Minyak
82
mengembangkan produksi bio-ethanol di Indonesia. Komponen rantai tata niaga
bio-ethanol ditunjukkan pada Gambar 2.
Bahan Baku Proses
Blending dan
Distribusi
• Ketersediaan Ubi
Kayu
• Komposisi
• Harga
Komponen
Bio-Ethanol Pasar
Bahan bakar
khusus
Perusahaan Bio-Ethanol Perusahaan Perminyakan
Peraturan
• Spesifikasi produk
• Mekanisme pendukung
• Pungutan, pajak dan tarif
Perusahaan Otomotif
Gambar 2. Komponen Rantai Tata Niaga Bio-Ethanol
4. KESIMPULAN
1. Alkohol/bio-ethanol dapat diproduksi dari tanaman yang mengandung pati atau
karbohydrat, dilakukan melalui proses konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa) larut
air. Proses pembuatan glukosa dibedakan berdasarkan zat pembantu yang dipergunakan,
yaitu Hydrolisa asam dan Hydrolisa enzyme. Selanjutnya dilakukan proses peragian atau
fermentasi gula menjadi ethanol dengan menambahkan yeast atau ragi.
2. Keekonomian program pemanfaatan ethanol/bio-ethanol untuk bahan bakar kendaraan
bukan saja ditentukan oleh harga bahan bakar premium saja, tetapi ditentukan pula oleh
harga bahan baku pembuatan ethanol/bio-ethanol, oleh karenanya produksi ethanol/bioethanol
harus mempertimbangkan keekonomiannya dari dua sisi kepentingan, yaitu sisi
produsen ethanol/bio-ethanol dan dari segi petani penghasil bahan baku.
3. Sampai saat ini belum ada sinergi yang diwujudkan dalam satu dokumen rencana
strategis yang komprehensif dan terpadu, sehingga akan timbul beberapa kendala yang
harus diselesaikan. Namun agar kendala tersebut dapat diatasi harus didukung adanya
kebijakan Pemerintah mengenai pertanian dan kehutanan yang terkait dengan peruntukan
lahan, kebijakan insentif bagi pengembangan bio-ethanol, tekno-ekonomi produksi dan
pemanfaatan bio-ethanol, sehingga ada kejelasan informasi bagi pengusaha yang tertarik
dalam bisnis bio-ethanol.
DAFTAR PUSTAKA
1. BPPT, Kajian Lengkap Prospek Pemanfaatan Biodiesel Dan Bioethanol Pada Sektor
Transportasi Di Indonesia. 2005.
Prospek Pengembangan Bio-fuel sebagai Substitusi Bahan Bakar Minyak
83
2. Balai Besar Teknologi Pati-BPPT, Kelayakan Tekno-Ekonomi Bio-Ethanol Sebagai Bahan
Bakar Alternatif Terbarukan, 27 Januari 2005.
3. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Blue Print Pengelolaan Energi Nasional
2005-2025, Pola Pikir Pengelolaan Energi Nasional, 2005.
4. Ir. Sutijastoto, MA, Kebijakan Energi Mix, Juni 2005.
Read More..

Dampak Negatif dari Perilaku Guru Ringan Tangan

Wacana

03 Nopember 2009

Surat Pembaca

Dampak Negatif dari Perilaku Guru Ringan Tangan
Guru berasal dari Bahasa Sansekerta, yaitu gu = kegelapan dan ru = menghilangkan, sehingga kata ‘’guru’’ memiliki arti menghilangkan kegelapan.

Arti lain yang sering kita dengar di Jawa adalah digugu lan ditiru. Suatu arti yang sangat membanggakan tentunya, di samping predikat yang sangat mulia, yaitu pahlawan tanpa tanda jasa.

Namun, saya menjadi sedih saat membaca kesan yang disimpulkan dari hasil pemberitaan media massa bahwa guru zaman kini adalah guru ringan tangan dalam pengertian negatif sebagaimana yang dimuat Harian Suara Merdeka edisi Senin 19 Oktober 2009.

Hal ini bisa jadi nyata, karena memang ada guru yang seperti itu. 

Prof. Dr. Said Hamid Hasan, pengamat pendidikan dari UPI Bandung berpendapat, dampak negatif dalam dunia pendidikan seringkali tidak seketika atau langsung bisa dilihat orang lain atau dirasakan yang bersangkutan. Seringkali terasakan pada waktu lama setelah suatu kejadian.

Saya pernah mengalaminya ketika di SMA atas perlakuan negatif  seorang guru melalui perkataan yang bernada merendahkan siswa. Saya merasakan serik setelah selang waktu 20 tahun manakala beliau menjadi teman seprofesi dan masih suka mengucapkan perkataan tersebut.

Menyadari bahwa saya juga telah menjadi guru, maka perasaan serik itu saya kendalikan agar tidak menjadi sakit hati.

Bahkan menjadi suatu perenungan bagi saya bahwa setiap guru berpeluang bersikap yang berdampak negatif pada siswa.

Hal ini perlu disadari oleh setiap guru, sehingga dapat  mengelola hati karena guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga keimanan. 

Mereka mampu mengaplikasikan arti dari kata guru, walau bagai lilin kecil. Tetapi tidak berhenti pada guru, setiap siswa juga harus berusaha mengendalikan diri dan tekun belajar serta memanfaatkan fasilitas yang ada dengan baik.

Saat ini seringkali tercatat siswa dari keluarga kurang mampu tetapi memiliki Hp mahal. Demikian juga orang tua tidak hanya sibuk bekerja tetapi harus memberi kasih sayang dan perhatian pada anak agar terbentuk generasi yang kokoh.

Manogar Rajagukguk
Staf BK SMK 17 Agustus 1945 Semarang

***

Terapi Air Putih

Tulisan saya pada tanggal 7 Oktober 2009 sebenarnya adalah menanggapi dari Surat Pembaca sebelumnya, yakni tentang ‘’terapi air putih’’.

Lebih jelasnya saya kutipkan dari kamus kedokteran tentang pengertian Terapi adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit, perawatan penyakit.

Dalam surat pembaca sebelumnya telah disebutkan, bahwa air putih bisa menyembuhkan segala penyakit. Tentu hal ini tidaklah salah menurut pandangan seseorang, apalagi yang mengatakan tersebut ada embel2nya dokter, pasti laku keras dan laris manis.

Kalau guna menunjang menjaga kesehatan saya kira masih wajar2 saja, karena dengan sering minum air putih awak akan tetap bugar. Karena ginjal tetap sehat dan normal, maka sehatlah awak, tetapi jika ginjal gagal tamatlah riwayat.

Oleh karena kalau dengan pengertian untuk suatu pengobatan, saya rasa masih sangat sulit untuk dibuktikan kebenarannya. Kecuali alternatif (tidak usah dinalar) bahkan segala air asal sudah di-obok2 oleh Ponari bisa menyembuhkan segala penyakit?

Kepada teman2 pembaca yang telah SMS maupun telpon dengan pernyataan setuju maupun menolak, saya mengucapkan terima kasih. Salam sehat!

Miyono/hp 0878 32 656 725
Lemahmendak RT 01/RW 06
Kecamatan Mijen
Semarang 50218

***
Pengalaman di Rumah Sakit Harapan Magelang

Saya ingin menceritakan pengalaman yang kami alami, beberapa waktu yang lalu. Adik saya (laki-laki) mengeluh perut sebelah kanan terasa sakit, kemudian oleh dokter disarankan pemeriksaan USG.

Pemeriksaan USG kami lakukan di RS Harapan Magelang, pada tanggal 24 September 2009, dan hasilnya kami kembalikan ke dokter yang memeriksa semula.

Adik saya dirujuk ke dr spesialis bedah di RS tersebut. Yang membuat kami panik, karena dokter tersebut mengatakan bahwa adik saya menderita usus buntu yang harus segera dioperasi karena sudah mau pecah, bahkan telah terjadi perlengketan.

Dokter tersebut sudah angkat tangan tidak sanggup mengoperasi, karena menurut beliau, risiko terlalu besar. Beliau menyarankan untuk dibawa ke RS Elisabeth atau RS Telogorejo Semarang.

Dengan perasaan shock, ibu saya yang sudah terkena stroke (berjalan pun memakai tongkat) menelepon saya yang ada di Semarang. Maklum, keluarga di Magelang hanya adik dan ibu saya tersebut, jadi waktu itu hanya ibu yang mengantar adik saya USG.

Begitu menerima kabar dari ibu saya, langsung saya mengontak kakak saya yang juga ada di Semarang untuk menjemput adik saya dibawa ke RS Telogorejo.

Sampai di RS Telogorejo Semarang, saya lihat wajah pucat adik saya dan ibu saya. Kami keluarga di Semarang berharap-harap cemas semoga adik saya tertolong.

Singkat kata, setelah ditangani dr Spesialis Bedah Andi Maleakhi, beliau melihat hasil USG dari RS Harapan Magelang dan memeriksanya.
 Menurut beliau, kalau perlengketan usus rasanya tidak, tetapi beliau menyarankan dilakukan colonoscopy.

Keesokan harinya (27 Sept. 2009) colonoscopy ditangani oleh dr. Kunsemedi (spesialis bedah). Hasilnya sangat membuat kami semua lega, karena beliau mengatakan semua usus dalam keadaan baik-baik saja, juga tidak ada usus buntu.

Setelah kami konsultasikan kembali dengan dr. Andi Maleakhi, diagnosis beliau, sakit perut adik saya karena kontraksinya otot-otot dinding perut (kram) dan beliau memperbolehkan adik saya pulang.

Sampai saat ini adik saya dalam keadaan baik-baik saja. Yang saya sesalkan dan menjadi pertanyaan saya, mengapa sampai terjadi hasil USG dari RS Harapan yang keliru.

Dra. Ruth Surjodinoto
Jln. Badak I / 67
Semarang

***
Prediksi BMG Kenapa Terlambat?

Sudah seperti minum obat sehari tiga kali, hanya saja gempa tiga bulan terakhir sudah terjadi minimal di tiga tempat di Indonesia, Yakni 2 September 2009, gernpa 7,3 skala richter yang berpusat di Tasikmalaya, mengakibatkan korban tewas dan luka-luka.

Menurut Kepala Pusat Penanggulangan Krisis, 30 Sep 2009 gempa 7.6 SR yang melanda kawasan Sumatera Barat dengan kota yang paling dekat dengan pusat gempa Pariaman, juga menimbulkan kepanikan. Gempa tektonik berskala 6.4 skala richter mengguncang Ambon dan Pulau Buru, Maluku Selasa (14/03/06) petang.

Indonesia merupakan negara kepulauan dari zaman sebelum merdeka sampai saat ini dan telah memiliki Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) yaitu Lembaga Pemerintahan Non Departemen yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika.

Adapun sejarah berdirinya BMG di Jakarta dibentuk Jawatan Meteorologi dan Geofisika, di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga.

Pada tanggal 21 Juli 1947 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh Pemerintah Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst.

Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika, yang dipertahankan oleh Pemerintah Republik Indonesia, kedudukan instansi tersebut di Jl. Gondangdia, Jakarta, pada tahun 1949.

Dalam sejarah perkembangan BMG tersebut telah mengalami berbagai peramalan dan penanggulangan bencana alam termasuk gempa yang sering terjadi di Indonesia, berdasarkan pengalaman yang sangat banyak seharusnya BMG mampu untuk meminimalisir korban yang berjatuhan karena bencana gempa.

Di antaranya dengan memprediksi lebih akurat dari gejala alam yang terjadi, bagaimana kemampuan para pekerja BMG harus dipertanyakan.

Apakah setiap terjadi musibah gempa bumi harus ada korban-korban yang berjatuhan?

Sebagai jawatan yang dikelola oleh pemerintah, BMG seharusnya lebih profesional dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Di antaranya dengan lebih dini dalam memperkirakan suatu bencana alam, memberikan peringatan kepada masyarakat untuk mencegah terjadinya bencana alam yang disebabkan oleh pengrusakan manusia dan upaya tindakan penyelamatan yang tepat dari bencana alam tersebut.
Demikian imbauan saya kepada BMG.

Sebagai masyarakat yang tinggal di Indonesia yang sering mengalami bencana alam baik gempa bumi ataupun yang lainnya saya sangat berharap BMG bisa lebih meningkatkan kemampuannya dalam bidangnya khususnya tentang bencana alam.

Karena saya merasa sangat sedih melihat saudara-saudara kita di tempat-tempat yang menjadi korban meninggal ataupun korban terluka karena bencana alam.

Yulie Setyobudiaty
Mahasiswi Fakultas Komunikasi dan Sosial Politik
Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ)
Wonosobo — Jawa Tengah.

***
Lowongan CPNS di DIY bagi Sarjana Ilmu Pemerintahan

Bagi rekan-rekan sarjana Ilmu Pemerintahan tidak usah berkecil hati. Dalam penerimaan CPNSD di berbagai kabupaten di Provinsi Yogyakarta, puluhan formasi untuk sarjana Ilmu Pemerintahan teralokasi.

Di Kabupaten Sleman ada 7 kursi. Demikian pula di Kabupaten Kulonprogo, Gunungkidul, Bantul, ada beberapa formasi untuk sarjana Ilmu Pemerintahan.

Lebih jelasnya bisa ditengok informasi di hhtp//: slemankab.go.id atau sleman.go.id,

kulonprogokab.go.id,jogjakota.go.id,bantulkab.go.id,gunungkidulkab.go.id.
Jadwal tes CPNSD di Yogyakarta berbeda dengan jadwal seleksi CPNSD di Jawa Tengah. Jadi, bagi sarjana Ilmu Pemerintahan di Jateng bisa mendaftar di DIY.

Zaenal Muttaqien
Desa Kauman RW 02/Rt 06, Berbah, Sleman

***
Remaja Perlu Memahami Aktivitas Politik

Fenomena remaja justru lebih banyak yang berbondong-bondong ikut audisi kontes ketenaran dan kecantikan semacam KDI, Putri Indonesia, audisi band, dan kontes lain sejenis daripada mengikuti kegiatan ilmiah semisal lomba penelitian, debat bahasa Inggris hingga Olimpiade Sains.

Ini sungguh menunjukkan potret remaja Indonesia yang memprihatinkan. Mereka justru terlena oleh hura-hura dengan penampilan bak artis, namun tidak peduli kondisi bangsa yang tertimpa banyak musibah, masyarakat Indonesia sebagian besar kesulitan memenuhi kebutuhan pokok yang harganya makin tak terjangkau kantong.  Bisa diistilahkan bahwa remaja saat ini tidak peka politik.

Banyak hal yang menyebabkan remaja jadi tidak peka politik. Salah satunya adalah karena tidak memahami makna politik itu sendiri.

Jika politik hanya dimaknai sebagai perebutan kekuasaan, aktivitas saling jegal untuk mendapat posisi terempuk, wajarlah jika remaja jadi enggan mendekat.

Berbeda jika dengan pemahaman politik menurut Islam, yaitu ”ri’ayah su’unil ummah”, mengurus kepentingan umat.

Maka politik tidak hanya berkutat pada kekuasaan saja, tetapi semua kebutuhan umat harus diurus dan dipenuhi, termasuk kebutuhan remaja.

Berbagai permasalahan  remaja yang ada semisal narkoba, seks bebas, putus sekolah, tawuran dan sebagainya, wajib dicarikan solusi tuntasnya oleh pemerintah.

Remaja yang paham politik juga memahami bahwa melakukan aktivitas politik ternyata tidak harus dengan menduduki jabatan tertentu di pemerintahan.

Setiap aktivitas yang ditujukan untuk kepentingan umat sejatinya sudah merupakan aktivitas politik. Kegiatan remaja untuk memahamkan sebayanya agar menjauhi narkoba dan seks bebas pun sudah termasuk aktivitas politik.

Terpenting lagi, remaja yang memahami potensi besar dalam dirinya jangan dimanfaatkan untuk aktivitas hura-hura. Namun, untuk melakukan perubahan dan perbaikan masyarakat.

Sekaranglah saatnya remaja sebagai individu dinamis, turut berperan serta mengubah kondisi bangsa yang terpuruk dengan aktivitas politik.

dr. Fitri Purwitasari
Perum Klipang U2 no. 12 , Sendangmulyo , Semarang

Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat http://m.suaramerdeka.com
Dapatkan SM launcher untuk BlackBerry http://m.suaramerdeka.com/bb/bblauncher/SMLauncher.jad
Read More..

Cara Membuat Virus Dalam Sekejab !


Masih ingat dengan virus Aksika? Virus “open source” yang satu itu memang memiliki banyak sekali varian. Tidak heran karena source code-nya memang disedia kan bebas di Internet, jadi siapapun dapat dengan mudah mengubah dan meng-compile source code-nya dan jadilah varian baru.
Berawal dari kemudahan itulah, banyak virus maker ataupun programer pemula mencoba–coba untuk membuat virus tanpa perlu repot. Palingyang dibutuhkan hanyalah pengetahuan seputar operating system dan programming.
Namun kemudahan itu belum seberapa, bila dibandingkan dengan menggunakan program Virus Generator. Dari namanya saja, kita sudah dapat mengira kegunaan dari program tersebut. Ya, Virus Generator merupakan program untuk dapat membuat virus secara mudah dan instan.
Bermula dari sampel sebuah virus yang lumayan banyak dikirimkan oleh pembaca kepada kami. PC Media Antivirus mengenalnya dengan nama Gen.FFE-Fajar, namun antivirus lain ada juga yang menyebutnya dengan nama Brontok.D. Dengan penyelidikan sederhana akhirnya diketahui bahwa virus tersebut dibuat menggunakan VirusGenerator.
Fast Firus Engine (FFE)
Pembuat Generator tersebut menamakan program buatannya itu dengan nama Fast Firus Engine. Seperti yang terlihat pada program ataupun situs pembuatnya, ia memberitahukan bahwa program ini hanya untuk tujuan pembelajaran dan tidak untuk tindakan merusak. Namun tetap saja, bila program ini sudah jatuh ke tangan yang salah, pasti akan digunakan untuk pengrusakan.

Virus Generator ini dibuat menggunakan bahasa Visual Basic dan di-compress menggunakan packer tELock. Dalam paketnya terdapat dua buah file, yakni Fast Firus Engine.exe dan data.ex_. Fast Firus Engine. exe merupakan program utama dalam pembuatan virusnya dan sementara file data.ex_ sebenarnya merupakan badan virus asli yang belum dimodifi kasi.
Saat file Fast Firus Engine.exe dijalankan, maka pengguna akan dihadapkan pada sebuah interface. Anda hanya disuruh mengisikan nama virus, nama pembuat, dan pesan-pesannya. Lalu dengan menekan tombol Generate, maka jadilah virus Anda.
Cara kerja dari Generator tersebut sebenarnya sangat sederhana. Ia hanya menambahkan data yang Anda masukkan tadi ke bagian akhir file virus asli (data.ex_). Nantinya informasi tersebut digunakan oleh virus dalam proses infeksi.
Bagaimana Virus Menginfeksi?
Virus hasil ciptaan FFE memang terlihat sederhana. Sama seperti Generatornya, ia juga dibuat menggunakan bahasa Visual Basic yang di-compile dengan metode Native- Code. Lalu di compress menggunakan tELock agar ukurannya semakin kecil. Virus ini memiliki ukuran tubuh asli sebesar 55.296 bytes.

Saat virus kali pertama dieksekusi, ia akan membuat beberapa file induk di beberapa lokasi. Seperti di direktori \%WINDOWS%\, akan terdapat file dengan nama.exe, Win32 exe, activex.exe,dan %virusname% (nama virus sesuai yang diisikan oleh sang pembuatnya pada Generator). Di \%WINDOWS%\ %system32%\ akan terdapat file copy.pif, _default.pif, dan surif.bin. Selain itu, ia juga mengubah atau membuat file Oeminfo.ini yang merupakan bagian dari System Properties. Jadi apabila komputer Anda terinfeksi oleh virus hasil generate dari FFE, maka pada System Properties akan terdapat tulisan “Generated by Fast Firus Engine”.
Di direktori \%WINDOWS%\%System%\ akan terdapat beberapa file induk lagi yang menggunakan nama yang sama seperti file system milik Windows, seperti csrss.exe, winlogon.exe, lsass.exe, smss.exe, svchost. exe, dan winlogon.exe.
Dan tak lupa, pada root drive pun akan terdapat file dengan nama “baca euy.txt” yang berisikan pesan–pesan dari si pembuat virus. Jadi pada saat membuat virus dengan menggunakan Generator tersebut, maka pembuatnya akan disuguhkan beberapa kotak input, seperti Author of the virus, Name of the virus, dan Messages. Nah, isi dari kotak messages ini yang nantinya ditampilkan pada file “baca euy.txt” tersebut.
Setelah virus berhasil meng-copy-kan file induknya ke dalam sistem tersebut, ia akan menjalankan file induk tadi, sehingga pada memory akan terdapat beberapa process virus, seperti csrss.exe, winlogon.exe, lsass. exe, smss.exe, svchost.exe,dan winlogon.exe. Nama process yang mirip dengan process/services milik Windows tersebut mungkin sengaja untuk mengecoh user. Untuk membedakannya, Anda dapat melihat path atau lokasi process tersebut dijalankan. Process virus ini biasanya berjalan di direktori System sementara process/services milik Windowsyang running biasanya berasal dari direktori System32.
Mengubah Registry
Virus ini menambahkan beberapa item startup pada registry agar pada saat memulai Windows ia dapat running secara otomatis atau untuk mengubah setting-an Windows agar sesuai keinginannya. Informasi mengenai registryyang diubahnya tidak akan dapat dengan mudah kita lihat karena dalam kondisi terenkripsi.

Yang ia ubah adalah seperti nilai dari item Userinit, yakni dengan menambahkan parameter ke file induk. Pada key HKEY_CURRENT_ USER\Software\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Windows\Load juga akan diubah itemnya agar mengarah ke file induknya dengan nama Activex.exe. Pada HKEY_CURRENT_USER \Software\Microsoft\ Windows\CurrentVersion\Run\ akan terdapat itembaru dengan nama present. Key HKEY_ LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\ Windows\CurrentVersion\Run\ akan terdapat item baru juga dengan nama Default dan %username%, username di sini merupakan nama user yang sedang aktif saat itu.
Virus hasil generate dari FFE juga mengubah shell extension untuk file .exe, yakni dengan mengubah type information dari Application menjadi File Folder. Setting-an folder Options juga diubah agar tidak menampilkan extension dan setiap fi le dengan attribut hidden. Dan agar dapat aktif pada safe-mode, ia pun mengubah nilai dari item SafeBoot.
Dengan menggunakan bantuan registry Image File Execution Options, virus ini juga menambahkan item baru pada section tersebut dengan nama cmd.exe, msconfi g.exe, regedit.exe, dan taskmgr.exe. Maksudnya adalah agar setiap user yang mengakses program dengan nama file seperti itu, maka akan di-bypass oleh Windows dan dialihkan ke file induk si virus.
Bagaimana Virus Menyebar?
Virus ini dapat menyebar melalui media penyimpan data seperti flash disk. Saat Anda mencolokkan flash disk pada komputer yang terinfeksi, maka pada flash disk tersebut akan terdapat beberapa file baru, seperti explorer.exe, %virusname%.exe, dan msvbvm60.dll. Juga beberapa file pendukung seperti desktop.ini, autorun.inf agar ia dapat running otomatis pada saat mengakses flash disk tersebut.

File virus lainnya pun disimpan pada direktori baru di flash disk tersebut dengan nama Recycled yang berisikan file Firus.pif dan Folder.htt. Kesemua file virus tersebut dalam kondisi hidden sehingga tidak terlihat.
Virus Beraksi
Untuk dapat bertahan hidup, virus ini pun akan mencoba untuk memblok setiap program yang tidak ia inginkan seperti tools atau program antivirus termasuk PCMAV. Sama seperti halnya data registry yang diubah, data mengenai program apa saja yang diblok olehnya juga terdapat dalam tubuhnya dalam kondisi terenkripsi.

Jadi, saat virus sudah stay di memory, ia akan memonitor setiap program yang diakses oleh user, yakni dengan membaca nama file dan juga caption Window. Beberapa nama file antivirus yang dicoba untuk dibloknya adalah nav.exe, avgcc.exe, njeeves.exe, ccapps.exe, ccapp.exe, kav.exe, nvcoas.exe, avp32.exe, dan masih banyak lagi yang lainnya. Termasuk beberapa program setup atau installer juga tidak dapat dijalankan pada komputer terinfeksi.
Pencegahan dan Penanggulangan
PC Media Antivirus RC19 ini dapat membersihkan komputer terinfeksi secara tuntas dan akurat 100% setiap virus yang dibuat dengan menggunakan Fast Firus Generator. Untuk menghindari aksi blok oleh virus terhadap PCMAV, silakan Anda rename terlebih dahulu file PCMAV misalnya PCMAV-CLN.EXE menjadi MERDEKA.EXE
Read More..
Foto saya
Purworejo, jawa tengah, Indonesia
Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
"Blink 182"